Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Status Kepanasan di Terik Matahari

Apa pendapat anda tentang status yang panjang dan isinya hanyalah ''mumbling' dari si empunya status. Masih mending jika yang punya status itu intelektualitasnya tinggi, sehingga ada sesuatu yang bisa diambil dari statusnnya. Akan tetapi jika yang meracau itu hanya sekedar pseudo intelektual? Ya ampun, dari atas ke bawah menghabiskan kuota, ternyata isinya hanya  ungkapan terima kasih pada pak polisi, presiden, kyai langitan, teman-teman, bahkan tukang becak juga dibawa serta.. lucu dan menarik, akan tetapi tidak ada isinya apapun yang berguna.
btw how bout this friend

Ingin daku tanyakan pada terik matahari yang selalu membakar tubuh akan wajah hidup dan kehidupan ini, agar tak akan lagi rasa panas yang akan menghanguskan kulit tubuh dan juga rasa jiwa ini, yang selalu tak kuasa untuk selalu memeras butiran berkeringat dan membuat cucuran sengal yang menyesakkan nafas di dada,
wahai matahari kau begitu tegar akan janji, tapi kau membakar bagai bara api, tidakkah kau ingin menghentikan sejenak kilat cahaya panasmu, kau lihatlah sekelilingmu mereka yang tengah mengais kehidupannya agar bisa tersambung dalam hidupnya, tidakkah kau ingin menghelakan sejuk walau hanya sebentar agar mereka dapat merasakan kembali tenang nyaman dan damai dalam menjalani hari-harinya?

Namu ku tak jadi bertanya, karena engkau matahari, hanya matahari, salah satu bintang di antara milyaran bintang dalam gugusan bintang, engkau pun tak kuasa apa-apa.. sudahlah aku berteduh saja.